Hukum Memakai Ikat Pinggang Berjahit Bagi Jama’ah Haji

Ketika seseorang sedang melaksanakan ibadah haji atau umrah boleh memakai ikat pinggang walaupun berjahit karena maksud perkataan ahli ilmu “ diharamkan bagi kaum laki-laki memakai sesuatu yang berjahit” adalah baju,celana dan yang semisalnya dari jenis pakaian yang berjahit dan membentuk anggota badan.
Dan larangan memakai sesuatu yang berjahit bukanlah berasal dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam akan tetapi berasal dari seorang tabi’in yang bernama Ibrahim an Nakha’iy.Sedangkan larangan Rasulullah adalah:
لَا يَلْبَسُ الْقَمِيصَ وَلَا الْعِمَامَةَ وَلَا السَّرَاوِيلَ وَلَا الْبُرْنُسَ
“ Tidak boleh memakai baju,celana, surban,baju marokoan [= baju yang ada tutup kepalanya] dan sepatu”.H.R.Bukhari:1542,Muslim:1177,Abu Dawud:1823,An Nasa’iy:5/129 dan Ibnu Majah:2929
Dalam hadits ini Rasulullah sama sekali tidak menyebutkan larangan memakai sesuatu yang berjahit.Oleh karena itu seseorang yang sedang melaksanakan ibadah haji atau ihram diperbolehkan memakai ikat pinggang walapun berjahit[1].
Wallahu a’lam bish shawab
Diselesaikan tulisan singkat ini oleh hamba Allah
Abu Qushaiy al Anwar
[1] Disadur dari Fatawa Nur ‘ala Darb jilid 1 karya syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!