Memahami Makna Isti’adzah

Sebelum kita membaca al Qur’an disyari’atkan untuk membaca isti’adzah yakni mengucapkan kalimat :
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Saya meminta perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk “
sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Rabbul ‘alamin dalam firman-Nya:
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“ Apabila kamu hendak membaca Al Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk “ [Q.S.An Nahl:98].
A.Makna lafadz isti’adzah secara terperinci:
1.أَعُوذُ
Berasal dari kata العوذ / العياذة= berlindung dari kejahatan
Ibnu Katsir berkata : [Dalam bahasa arab ] al’iyadzah [العياذة]kata yang dipergunakan untuk menyatakan berlindung dari kejelekan dan al Liyadzah [ اللياذة ] kata yang bermakna berlindung dalam rangka mencari manfaat , sebagaimana diungkapkan oleh al Mutanabiy:
يَا مَنْ أَلُوذُ بِهِ فِيمَا أُؤَمِّلُهُ … وَمَنْ أَعُوذُ بِهِ مِمَّنْ أُحَاذِرُهُ
Wahai Dzat yang aku berlindung
Dalam upaya mendapatkan harapanku
Dan wahai Dzat yang aku berlindung
Dari apa-apa yang aku mewaspadainya
[Tafsir Ibnu Katsir:1/114]
2.بِاللهِ
Kepada Allah
Lafadz jalalah berasal dari kata :
أله – إلاهة .Maknanya: Beribadah, yakni Dia adalah Dzat yang berhak diibadahi, semua peribadatan ditujukan kepada-Nya.Dia-lah yang diibadahi bukan selain-Nya.
Atau:
الوله
Maknanya:Kecintaan yang teramat sangat. Yakni para hamba sangat mencintai Allah ,berlindung kepada-Nya,tunduk patuh ,bersandar kepada-Nya di dalam kesulitan – kesulitan [Lihat tafsir al Qur’an karya imam as Sam’aniy:1/32-33]
3.مِنَ
Dari
Kata yang bermakna asal muasal dari sesuatu [الغاية لابتداء]
[Lihat I’rabul qur’an:1/22 karya Muhyidin ad Darwisy]
- الشَّيْطَانِ
Syaithan
Berasal dari kata: = شطن jauh.Lalu mengikuti wazan فيعال = شيطان
Yakni yang jauh dari kebaikan atau terbenam jauh dalam kejelekan
Imam Ibnu Jarir ath Thabariy berkata:
والشيطان، في كلام العرب: كل متمرِّد من الجن والإنس والدوابِّ وكل شيء.
“ Syaithan dalam ucapan orang Arab adalah semua yang durhaka dari kalangan jin,manusia, binatang dan segala sesuatu “ [Tafsir ath Thabariy:1/111]
Beliau juga menuturkan:
وإنما سُمي المتمرِّد من كل شيء شيطانًا، لمفارقة أخلاقه وأفعاله أخلاقَ سائر جنسه وأفعاله، وبُعدِه من الخير. وقد قيل: إنه أخذ من قول القائل:
“ Hanyasaja dinamai semua hal yang durhaka sebagai syaithan adalah karena ia meninggalkan akhlaq dan tindakan yang sejenis dengannya dan jauhnya dari kebaikan.Diambil dari ucapan seseorang:
شَطَنَتْ دَاري من دارك – يريد بذلك: بَعُدت.
“ Rumahku jauh dari rumahmu “.Maksudnya adalah jauh [Tafsir ath Thabariy:1/111]
Al Hafidz Ibnu Katsir berkata:
والشيطان فِي لُغَةِ الْعَرَبِ مُشْتَقٌّ مِنْ شَطَن إِذَا بَعُدَ، فَهُوَ بَعِيدٌ بِطَبْعِهِ عَنْ طِبَاعِ الْبَشَرِ، وَبَعِيدٌ بِفِسْقِهِ عَنْ كُلِّ خَيْرٍ، وَقِيلَ: مُشْتَقٌّ مِنْ شَاطَ لِأَنَّهُ مَخْلُوقٌ مِنْ نَارٍ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ: كِلَاهُمَا صَحِيحٌ فِي الْمَعْنَى، وَلَكِنَّ الْأَوَّلَ أَصَحُّ
“ Syaithan dalam bahasa arab merupakan pecahan kata ‘’Syathana”= apabila jauh.Tabi’atnya jauh dari tabi’at manusia.Jauh dari segala macam kebaikan dengan sebab kefasikannya.Dan dikatakan bahwa ia berasal dari kata ‘’syaatha’’ karena terciptakan dari api.Dan ada yang mengatakan bahwa keduanya shahih dalam maknanya namun yang pertama adalah lebih shahih dan ucapan orang arab menunjukkan kepadanya.Berkata Umayyah tentang anugerah Allah kepada nabi Sulaiman:
أَيُّمَا شاطِنٍ عَصَاهُ عَكَاهُ … ثُمَّ يُلْقى فِي السِّجْن وَالْأَغْلَالِ
Siapa saja pendurhaka yang menentangnya
Dia ikat dengan tali besi yang kokoh
Lalu diceburkan ke dalam penjara
Dan dicampakkan dalam belunggu-belenggu
Umayyah mengatakan
أَيُّمَا شَاطِن
“ Ayyuma syaathinun”
bukan mengatakan :
شَائِطٍ أَيُّمَا
“ Ayyuma syaaithin” [Tafsir al Qur’anil al ‘Adhim:1/115, Ibnu Katsir]
Dari keterangan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa syaithan adalah sifat bagi makhluq Allah yang memiliki sifat pendurhaka dan jauh dari segala bentuk kebaikan.
- الرَّجِيمِ
Adalah sifat hakiki dari syaithan yang mengikuti wazan fa’iil bermakna maf’ul = al Marjum .
Imam Ibnu Jarir mengatakan:
وتأويل الرجيم: الملعون المشتوم. وكل مشتوم بقولٍ رديء أو سبٍّ فهو مَرْجُوم. وأصل الرجم الرَّميُ، بقول كان أو بفعل
“ Penafsiran ar rajim adalah yang terlaknat lagi tercela.Setiap yang tercela dengan ucapan yang jelek adalah al Marjum.Makna akar kata rajm adalah melempar” [Tafsir ath Thabariy:1/112]
B.Tafsir isti’adzah secara global:
Imam Ibnu Jarir mengatakan:.
وتأويل قول القائل: {أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ} أستجيرُ بالله – دون غيره من سائر خلقه – من الشيطان أن يضرَّني في ديني، أو يصدَّني عن حق يلزَمُني لرَبي
“ Penafsiran perkataan orang yang mengucapkan أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ adalah : saya berlindung hanya kepada Allah –bukan kepada selain-Nya dari semua makhluq-Nya- dari kejahatan syaithan yang akan memadharatkan agamaku atau menghalangi dari melaksanakan kewajibanku kepada Tuhanku “ [Tafsir ath Thabariy:1/111]
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh seorang hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!