Wahai Manusia Beribadahlah Kepada Allah !
Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
A.Terjemahan secara global:
“ Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa “ [Q.S.Al Baqarah:31]
B.Penafsiran Perkata:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ = Hai manusia
Huruf يَا = huruf panggilan untuk jauh.Apabila digunakan untuk memanggil sesuatu yang dekat untuk menunjukkan kepada pengagungan atau membangkitkan jiwa yang lalai atau menarik hati.
النَّاسُ = manusia
Perkataan الناس merupakan bentuk flural dari kata انس.Manusia dinamai insane dalam bahasa arab karena sebab ia mengikat perjanjian lalu lupa, sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِن قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْماً
“ Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat”.[Q.S.Thaha:115]
Sebagian ulama’ mengatakan bahwa manusia dalam bahasa arab dinamakan insan karena يأنس بعضهم بعضا ويركن إليه [membutuhkan sebagiannya kepada yang lain dan cenderung kepadanya].Karena itulah tabi’at asal manusia adalah Madani= cinta berkumpul dan tidak berpecah belah atau sebagai makhluq social.
اعْبُدُواْ = beribadahlah
Perkataan اعْبُدُواْ/ beribadahlah , kata kerja bentuk perintah yang berasal dari kata
عبد – يعبد –عبادة” maknanya adalah tunduk, seperti ucapan seseorang:
طريق معبد
“Jalan yang ditundukkan”
Imam al Qurthubiy menjelaskan : Ibadah adalah ketaatan dan ketundukan [Tafsir al Qurthbiy:1/190,cet: maktabah ar Rusyd ]
Dalam tafsir ast Tsa’labiy dijelaskan:
نَعْبُدُ أي نوحد ونخلص ونطيع ونخضع، والعبادة رياضة النفس على حمل المشاق في الطاعة. وأصلها الخضوع والانقياد والطاعة والذلة، يقال: طريق معبّد إذا كان مذللا موطوءا بالأقدام
Kami beribadah = Kami mentauhidkan,mengikhlaskan,mentaati dan tunduk.Ibadah adalah riyadhahnya jiwa untuk memikul beban berat dalam ketaatan.Asal muasalnya bermakna tunduk,patuh,taat dan merendahkan diri.Dikatakan Thariqun Mu’abadun = apabila ditundukkan dan diinjak dengan telapak-telapak kaki [Tafsir ats Tsa’labiy, al Kasyfu wal Bayan ‘An Tafsiril Qur’an:1/17,maktabah syamilah]
Beribadah maknanya adalah ketaatan disertai dengan ketundukan dan kepatuhan atau ketundukan syar’iy yang diekspresikan dengan melaksanakan segala hal yang dibebankan oleh Allah kepada hamba-Nya.
رَبَّكُمُ = Tuhan kalian
Perkataan رَبَّ, makna asalnya adalah at tarbiyah yakni, memperkembang tumbuhkan sesuatu sedikit demi sedikit hingga sempurna [Al Mufradat:190, Raghib al Ashfahaniy]
Dalam bahasa arab ia digunakan untuk menyatakan beberapa makna:
1.Penghulu yang ditaati
Labid bin Rabi’ah berkata:
وأَهْلكْنَ يومًا ربَّ كِنْدَة وابنَه *ورَبَّ مَعدٍّ، بين خَبْتٍ وعَرْعَرِ
Dan mereka di suatu hari
Menghancurkan penghulu Kindah dan putranya
Dan juga penghulu negeri Ma’ad
Antara daerah Khabt dan ‘Ar’ar
2.Pembenah sesuatu
Farazdaq bin Ghalib berkata:
كَانُوا كَسَالِئَةٍ حَمْقَاءَ إِذْ حَقَنَتْ * سِلَاءَهَا فِي أَدِيمٍ غَيْرِ مَرْبُوبِ
Permisalan mereka bagaikan
Wanita pengemis yang dungu
Ketika menahan hasil pintaannya
Dalam kulit yang tak terbenahi
3.Yang diibadahi
Seorang penyair mengatakan:
أرب يبول الثعلبان برأسه * لقد ذل من بالت عليه الثعالب
Apakah sesuatu yang diibadahi
Sesuatu yang musang kencing dikepalanya
Sungguh telah sangat terhina
Orang yang dikencingi oleh musang
4.Pemilik sesuatu
Imam al Baghawiy berkata:
فَالرَّبُّ يَكُونُ بِمَعْنَى الْمَالِكِ كَمَا يُقَالُ لِمَالِكِ الدَّارِ: رَبُّ الدَّارِ، وَيُقَالُ: رَبُّ الشَّيْءِ إِذَا مَلَكَهُ،
Rabb maknanya adalah pemilik,sebagaimana dikatakan bagi pemilik rumah dengan “ Rabbu ad Dar –Pemilik rumah-“ dan dikatakan Rabb sesuatu apabila memilikinya [Tafsir Ma’alimut Tanzil:1/73,al Baghawiy,cet:Darut at Thayibah]
الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ] yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu
Penciptaan ada dua macam:
1.Penciptaan sempurna
Menjadikan sesuatu dari tidak adanya menjadi ada.Ini hanya merupakan hak Allah semata.
2.Penciptaan yang tidak sempurna
Merubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain atau suatu bentuk ke bentuk yang lain.Berserikat dalam hal ini antara Allah dan makhluq-Nya.
Yang dimaksudkan di sini adalah penciptaan yang mutlak.
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ] agar kamu bertakwa,
Agar kalian sampai kepada derajat yang tinggi, yaitu bertakwa kepada Allah ta’ala.
Takwa asal katanya اتقى bermakna pembatas antara dua hal, semisal ucapan seseorang: اتقى بترسه = menjadikan tameng antara dirinya dan serangan yang diarahkan kepadanya .Disebutkan dalam sebuah riwayat yang shahih:
كُنَّا إِذَا احْمَرَّ الْبَأْسُ، وَلَقِيَ الْقَوْمُ الْقَوْمَ، اتَّقَيْنَا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Dahulu, apabila peperangan sedang berkecamuk, kami menjadikan Rasulullah sebagai tameng antara kami dan musuh” [H.R.Muslim:1776]
Orang yang bertaqwa adalah orang yang menjadikan pelaksanaan perintah Allah dan menjauhi larangannya sebagai tameng dari adzab Allah.Ia membentengi dirinya dari adzab Allah dengan taat kepada Allah.
- Faedah dan Kandungan Hukum:
1.Allah memerintahkan seluruh manusia agar beribadah kepada Nya.
2.Penetapan sifat rububiyah Allah ta’ala
3.Penetapan sifat kalam bagi Allah ta’ala
4.Penetapan sifat khalq [penciptaan] bagi Allah ta’ala
5.Penetapan sifat qudrat bagi Allah ta’ala
6.Penetapan sifat ilmu bagi Allah ta’ala
7.Penetapan hikmah diciptakannya manusia dalam sebaik-baik bentuk
8.Anjuran yang kuat agar seluruh manusia bertaqwa kepada Allah ta’ala.
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!