Wajibnya Mencuci Darah Haid Yang Mengenai Badan atau Kain

– وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – قَالَ: «قَالَتْ خَوْلَةُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَإِنْ لَمْ يَذْهَبْ الدَّمُ؟ قَالَ: يَكْفِيك الْمَاءُ وَلَا يَضُرُّك أَثَرُهُ» أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ. وَسَنَدُهُ ضَعِيفٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Khaulah mengatakan: Wahai Rasulullah shalallahu ‘alahi wasalam bagaimana apabila darahnya tidak hilang ? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “ Cukuplah air bagimu dan bekasnya tidaklah memadharatkamu”.Telah mengeluarkannya imam at Tirmidziy dan sanadnya lemah.
1.Takhrij Hadits:
Telah meriwayatkannya imam Ahmad [2/380],Abu Dawud [365],al Baihaqiy [2/408] semuanya dari jalan Abdullah bin Lahi’ah dari Yazid bin Abi Habib dari ‘Isa bin Thalhah dari Abu Hurairah bahwasanya Khaulah binti Yasar mendatangi Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam lalu mengatakan: Wahai Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa salam sesungguhnya saya tidaklah memiliki melainkan satu kain saja dan saya haid di dalamnya.Apa yang harus saya lakukan ? Nabi Menjawab: Apabila engkau telah suci maka cucilah kemudian shalatlah dengan menggunakannya. Khaulah mengatakan: Bagaimana jika darahnya tidak keluar ?.Nabi menjawab: Cukup bagimu mencuci darah dan bekasnya tidaklah memadharatkanmu. Ini adalah lafadz riwayat Ahmad dan Abu Dawud.
Al Hafidz menisbatkan hadits ini dikeluarkan oleh imam at Tirmidziy namun yang benar hadits ini tidaklah diriwayatkan oleh imam at Tirmidziy sebagaimana dijelasakan syaikh al Baniy dalam silsilah ahadits shahihah [298]
Hadits ini telah dishahihkan oleh syaikh al Baniy dalam silsilah ahadits shahihah [298] dan dalam Irwaul Ghalil [1/189]
2.Makna Lafadz-Lafadz Musykil:
أَثَرُهُ = bekasnya. Yakni sisa warna darah setelah dikerik,dikucek dan dicuci.
3.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Wajibnya mencuci darah haid yang mengenai badan atau kain
B.Apabila darah haid yang mengenai kain tertentu telah dicuci dengan baik namun sisa warnanya masih tertinggal maka tidaklah memadharatkan kesempurnaan bersuci.
C .Menunjukkan kemudahan syariat islamiyah
D.Seorang muslim apabila telah bertaqwa kepada Allah sesuai dengan kemampuannya maka apa yang ia tidak mampu melakukannya diampuni oleh Allah ta’ala.
E.Badan wanita yang haid adalah suci.Oleh karena itu Nabi hanya memerintahkan mencuci pakaian yang terkena darah haid saja.
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!