Hikmah Diciptakannya Manusia

Allah ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
1.Terjemah ayat secara global:
“Dan Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” (QS: adz-Dzariyat;56)
2.Makna Lafadz-lafadz Yang Musykil:
وَمَا [Dan tidak]=
Maa di dalam ayat yang mulia ini bermakna maa naafiyah [untuk meniadakan sesuatu]
خَلَقْتُ [Aku ciptakan]=
Berasal dari kata الخلق [al Khalqu ]= penciptaan. Maknanya adalah membuat sesuatu dengan tanpa ada contoh sebelumnya secara mutlaq
الْجِنَّ [jin] =
Kata Jin berasal dari kata ijtinan maknanya adalah tertutup dan tersembunyi.
Jin adalah makhluq ghaib yang diciptakan dari api sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 15)
Kita tidak dapat melihatnya dengan mata kepala namun wajib bagi kaum muslimin untuk mengimani wujudnya.
Allah ta’ala berfirman:
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27]
وَالْإِنْسَ [manusia] =
Kata أَنَّسَ (annasa) berarti jinak, ramah. Manusia merupakan makhluk yang bersahabat dan ramah pergaulan.
لِيَعْبُدُونِ [untuk beribadah kepada-Ku]
Laam dalam ayat ini memiliki makna hikmah
Ibadah: secara bahasa maknanya adalah tunduk dan merendahkan diri.
Adapun secara syar’iy = ungkapan untuk menyatakan sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah baik berupa ucapan maupun perbuatan yang dhahir dan batin.
3.Makna ayat secara global:
Sesungguhnya Allah mengabarkan bahwasanya tidaklah Dia menciptakan jin dan manusia kecuali dengan hikmah agar mereka beribadah kepadaNya.Ayat ini memberikan penjelasan tentang hikmah diciptakan jin dan manusia, yakni agar mereka beribadah kepada Allah.
4.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Wajibnya mentauhidkan Allah subhaanahu wa ta’ala
B.Penjelasan hikmah diciptakannya jin dan manusia, yaitu agar mereka beribadah kepada Allah.
Wallahu a’lam bi ash shawab..
Disadur dari kitab Al Mulakhash Fi Syarh Kitab at Tauhid dan ‘Inanatul Mustafid bi syarh Kitab at Tauhid karya syaikh Shalih al Fauzan
Oleh : Zaenuddin al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!