Keutamaan Mentauhidkan Allah

Allah ta’ala berfirman:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ اْلأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
1.Terjemah Ayat Secara Global:
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al An’am:82)
2.Makna Lafadz-Lafadz Yang Musykil:
ءَامَنُوا = beriman
Iman secara bahasa maknanya membenarkan. Adapun menurut istilah syar’iy maknanya meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lesan, mengamalkan dengan menggunakan anggota badan, dapat bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
بِظُلْمٍ= dengan kedhaliman.Yang dimaksudkan dengan kedhaliman di sini adalah kesyirikan.
Kedhaliman secara umum terbagi menjadi 3 macam:
1.Kesyirikan.Yaitu menempatkan peribadatan tidak pada tempatnya, menjadikan Allah semisal makhluqNya atau menjadi makhluq semisal Allah dalam rububiyah, uluhiyah dan nama-nama serta sifat.
2.Kedhaliman terhadap diri sendiri.Yaitu dengan melaksanakan kemaksiatan kepada Allah.
3.Kedhaliman terhadap orang lain.Yakni melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, semisal mengambil harta orang lain dengan tanpa haq, mengadu-domba,menuduh dengan tuduhan yang jelek dan lain-lain.
اْلأَمْنُ= Keamanan
Lawan dari rasa takut.
Keamanan di sini memiliki dua pengertian:
1.Aman yang sempurna = aman dari masuk neraka. Yakni jika bertauhid dan tidak terus menerus melakukan dosa besar maka tidak akan di adzab di dalam neraka.
2.Aman tidak sempurna = aman dari kekal di dalam neraka.Yakni jika bertauhid namun terus menerus terjerumus ke dalam dosa besar maka jika Allah menghendaki dia akan di siksa di neraka namun tidak kekal di dalamnya.
مُّهْتَدُونَ= mereka mendapatkan petunjuk
Yakni, ketika di dunia mengetahui kebenaran dan mengamalkannya dan istiqomah di atasnya sehingga mereka beribadah kepada Allah di atas ilmu yang mapan, selamat dari kesyirikan, selamat dari menyelisihi sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dan jauh dari berbagai khurafat. Dan di akherat nanti akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapatkan ridha Allah ta’ala.
3.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Keimanan seseorang tidaklah sah apabila dibarengi dengan kesyirikan.
B.Kesyirikan merupakan bentuk kedhaliman yang paling besar
C.Barangsiapa memurnikan tauhidnya dan meninggal di atasnya serta bertaubat dari dosa besar akan mendapatkan keamanan dari adzab neraka dan barangsiapa mentauhidkan Allah namun terus menerus melakukan dosa besar akan mendapatkan keamanan dari kekal di dalam neraka.
D.Kesyirikan merupakan sebab seseorang dirundung rasa takut di dunia dan akherat
Wallahu a’lam bish shawab
Disadur dari I’anatul Mustafid Fi Syarh Kitab Tauhid dan al Mulakhas Fi Syarh Kitab Tauhid karya syaikh Shalih Fauzan dan Al Jadid Fi Syarh Kitab Tauhid karya syaikh Muhammad al Qar’awiy
Oleh: Zaenuddin al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!