KEUTAMAAN PARA SAHABAT RADHIYALLAHU ‘ANHUM

Para sahabat mereka adalah sebaik-baik ummat setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam.Mereka adalah orang dipilih oleh Allah untuk menemani nabi-Nya dalam berjuang menegakkan agama Allah di muka bumi ini.Mereka telah memangku amanat , mengambil ilmu dan menyampaikannya kepada generasi berikutnya dengan sebaik-baik amanat sehingga dengan perantaraan mereka agama Allah terjaga dengan sebaik-baik penjagaan.
Allah menyanjung dan memuji para sahabat dengan mensifati dan memanggil mereka dengan panggilan keimanan.
Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Wahai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu”.[Q.S.Al Anfal:64]
Allah menyanjung dan memuji kaum Muhajirin dan Anshar dalam firmannya :
وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar” [Q.S.At Taubah:100]
Dan juga menyanjung ahli bai’at ridhwan dalam firmannya:
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحاً قَرِيباً
“ Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon , maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat [waktunya]” [Q.S.Al Fath:18]
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ، فَإِذَا ذَهَبَتِ النُّجُومَ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ؟ وَأَنَا أَمَنَةُ أَصْحَابِي، فَإِذَا ذَهَبْتُ أَنَا أَتَى أَصْحَابِي مَا يُوعَدُونَ، وَأَصْحَابِي أَمَنَةٌ لِأُمَّتِي، فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِي أَتَى أُمَّتِي مَا يُوعَدُونَ
“ Bintang –bintang adalah pengaman bagi langit.Apabila bintang-bintang telah sirna telah tiba apa yang dijanjikan kepadanya.Dan Aku adalah pengaman bagi sahabat-sahabatku.Apabila Aku meninggal dunia telah tiba apa yang dijanjikan kepada mereka. Dan sahabat-sahabatku adalah pengaman bagi ummatku.Apabila para sahabat meninggal dunia telah tiba apa yang dijanjikan kepada mereka.[H.R.Muslim:2531]
Imam An Nawawiy mengatakan:
“ Makna hadits tersebut adalah bahwasanya bintang-bintang selagi masih tetap keberadaan di langit maka langitpun akan masih tetap kokoh namun apabila telah runtuh dan berjatuhan di hari qiyamat nanti maka langitpun melemah lalu pecah dan berjatuhan dan kemudian sirna.
Dan Aku shalallahu ‘alaihi wa salam adalah pengaman bagi sahabat-sahabatku, maksudya adalah apabila Aku meninggal dunia maka telah tiba apa yang dijanjikan kepada mereka yang berupa fitnah,peperangan,kemurtadan orang-orang arab gunung,pertentangan hati dan lain-lainnya dari hal-hal yang Beliau shalallahu ‘alaihi wa salam telah memperingatkannya secara jelas dan semua ini telah terjadi.
Dan adapun ucapan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam “Dan sahabat-sahabatku adalah pengaman bagi ummatku, apabila para sahabat meninggal dunia maka telah tiba apa yang dijanjikan kepada mereka” maksudnya adalah; akan muncul perkara-perkara baru dalam agama ini,fitnah dalam agama,munculnya tanduk syaithan,menangnya kaum Ramawi,dirobeknya kehormatan Makkah dan Madinah dan lain-lainnya.Semua ini adalah merupakan mukjizat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam” [Syarh Muslim:16/83]
Dalam riwayat lain, Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :
خَيْرُ أُمَّتِي القَرْنُ الَّذِي بُعِثْتُ فِيهِ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُم
“ Sebaik-baik ummatku adalah kurun yang aku diutus di dalamnya kemudian yang berdekatan dengan mereka kemudian yang berdekatan dengan mereka” [H.R.Muslim:2534]
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!