At-Taqwa

Top Menu

  • Home
  • Buku Tamu
  • Info PSB
  • FAQ PSB & PESANTREN

Main Menu

  • Home
  • AKIDAH
    • TAUHID RUBUBIYAH
    • TAUHID ULUHIYAH
    • TAUHID ASMA’ DAN SIFAT
    • FAEDAH – FAEDAH
  • LENTERA HATI
    • TAZKIYATUN NUFUS
    • DOA
    • AKHLAQ
  • FIKIH
    • SHOLAT
    • PUASA
    • ZAKAT
    • HAJI & UMROH
    • KELUARGA
    • UMUM
  • FATAWA
  • DONASI
    • DONASI PONDOK PESANTEREN
    • DONASI KEGIATAN SOSIAL
    • DONASI THOLABUL ILMI
    • DONASI UMUM
  • KAJIAN VIDEO
  • KESEHATAN
  • KONSULTASI
    • KONSULTASI AGAMA
    • KONSULTASI KESEHATAN
  • Radio
  • Info PSB 2026/2027
  • Home
  • Buku Tamu
  • Info PSB
  • FAQ PSB & PESANTREN

At-Taqwa

At-Taqwa

  • Home
  • AKIDAH
    • TAUHID RUBUBIYAH
    • TAUHID ULUHIYAH
    • TAUHID ASMA’ DAN SIFAT
    • FAEDAH – FAEDAH
  • LENTERA HATI
    • TAZKIYATUN NUFUS
    • DOA
    • AKHLAQ
  • FIKIH
    • SHOLAT
    • PUASA
    • ZAKAT
    • HAJI & UMROH
    • KELUARGA
    • UMUM
  • FATAWA
    • Apakah Orang Tua  Wajib Menghajikan Anaknya  ?

      6 Juni 2018
      0
    • Apakah Suami Wajib Menghajikan Istrinya ?

      6 Juni 2018
      0
    • Menggunakan Obat Semprot Mulut Ketika Berpuasa

      22 Mei 2018
      0
    • Menyelam Di Lautan  Di Saat Puasa

      22 Mei 2018
      0
    • Bolehkah Berenang Di Saat Puasa ?

      22 Mei 2018
      0
    • Menggunakan Obat Kumur Di Saat Puasa

      22 Mei 2018
      0
    • Menggunakan Pasta Gigi Di Saat Puasa

      22 Mei 2018
      0
    • Keluar Madzi Saat Berpuasa

      22 Mei 2018
      0
    • Menggunakan Alat Kosmetik Di Saat Puasa

      18 Mei 2018
      0
  • DONASI
    • DONASI PONDOK PESANTEREN
    • DONASI KEGIATAN SOSIAL
    • DONASI THOLABUL ILMI
    • DONASI UMUM
  • KAJIAN VIDEO
    • Nasihat Indah Untuk Para Pemuda

      2 September 2025
      0
    • Kiat-kiat Keluarga Langgeng, Harmoni, Bahagia Sampai Syurga

      2 September 2025
      0
    • Inilah Dua Jenis Hisab Dan UmaT Yang Masuk Surga Pertama Kali

      12 Januari 2023
      0
    • Ternyata Di Sini Lokasi Telaga Nabi

      15 Desember 2022
      0
    • Empat mata

      Empat Mata

      9 Desember 2022
      0
    • Sungai Kautsar, Sumber Air Telaga Nabi

      1 Desember 2022
      0
    • Introspeksi Diri Sebagai Rakyat

      23 November 2022
      0
    • Seperti Inilah Indahnya Telaga Rasulullah

      21 November 2022
      0
    • Umur Kita Sekitar 60-70 Tahun Saja

      19 November 2022
      0
  • KESEHATAN
  • KONSULTASI
    • KONSULTASI AGAMA
    • KONSULTASI KESEHATAN
  • Radio
  • Info PSB 2026/2027
AL QURAN
Home›AL QURAN›Perumpamaan Kaum Munafiqin

Perumpamaan Kaum Munafiqin

By al anwar
20 Maret 2017
1344
0
Share:

Allah ta’ala memberikan perumpamaan yang sangat bagus tentang  keadaan dan sikap kaum  munafiqin  dalam surat al Baqarah ayat 17  – 20.

Berikut ini penafsiran singkat ayat – ayat tersebut :

Ayat ke-17:

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَاراً فَلَمَّا أَضَاءتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لاَّ يُبْصِرُونَ

“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api , maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat”.

] Perumpamaan mereka مَثَلُهُمْ[

Perkataan مثل/ Matsal [perumpamaan]= menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain karena adanya kemiripan.

Yakni   perumpaan yang tepat lagi sempurna untuk mengungkapkan  sifat dan keadaan kaum munafikin, bahwasanya mereka….

] seperti orang yang menyalakan api كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَاراً

Mereka bagaikan orang yang berada di malam gelap gulita lalu menyalakan api atau meminta orang lain  menyalakan api untuknya.

Perkataan  اسْتَوْقَدَ  sebagian ahli tafsir memaknai dengan menyalakan api dan sebagian yang lain memaknai dengan meminta orang lain  menyalakan api untuknya.

] maka setelah api itu menerangi sekelilingnya فَلَمَّا أَضَاءتْ مَا حَوْلَهُ

Tatkala  api  menyala dan menimbulkan cahaya mereka mendapatkan penerangan dan dapat melihat sekelilingnya.Ia dapat mengetahui manakah tempat yang berbahaya dan manakah tempat yang aman sehingga senang hatinya dengannya dan ia menyangka bahwa dirinya akan  dapat  menguasai api tersebut dengan baik dan terus menerus.

Ketika ia dalam kondisi seperti ini….

] Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka ذَهَبَ اللّهُ بِنُورِهِمْ

Secara tiba-tiba, Allah memadamkan cahaya api yang mereka nyalakan walaupun apinya masih tetap menyala

] dan membiarkan mereka dalam kegelapan وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ

Allah membiarkan mereka berada dalam kegelapan demi kegelapan, yaitu:

1.Kegelapan malam

2.Kegelapan awan

3.Kegelapan hujan

4.Kegelapan yang didapatkan setelah adanya cahaya.

Tidak dapat melihat ] لاَّ يُبْصِرُونَ

Permisalan mereka bagaikan seseorang berada di padang sahara di malam hari yang gelap gulita lalu menyalakan api sehingga  mendapatkan hangatnya dan dapat melihat sekitarnya dan juga  dapat menjaga diri dari sesuatu yang ditakutkan dan dapat membahayakan jiwanya .Ketika dalam kondisi seperti ini tiba-tiba pancaran cahaya dari api tadi padam lalu kembalilah ia  dalam kegelapan,  ketakutan dan kebingungan.Seperti inilah sifat dan keadaan kaum munafikin, ketika mereka menampakkan keimanan dengan lesan-lesan mereka maka harta dan anak keturunan mereka terjaga, mereka menikah dengan kaum mukminin, saling mewarisi dan juga mendapatkan harta rampasan perang.Inilah yang dimaksud dengan cahaya dalam ayat ini. Lalu jika mereka meninggal dunia mereka akan kembali  dalam kegelapan dan merasakan ketakutan.[Tafsir Baghawi:1/22,cet: Dar Thayibah]

Ayat ke-18:

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ

“Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)”

صُمٌّ ]Mereka tuli

Perkataan صُمٌّbentuk flural dari kata أصم/Asham = orang yang tidak dapat mendengar.

Artinya, mereka telah kehilangan pendengaran maknawi walaupun pendengaran hakiki mereka ada pada diri mereka, yakni mereka tidak dapat mendengar kebenaran.

بُكْمٌ ] mereka bisu

Perkataan  بُكْمٌ bentuk flural dari kata أبكم/Abkam = orang yang tidak dapat berbicara.

Artinya, mereka telah kehilangan kemampuan berbicara yang bersifat maknawi walaupun lesan  hakiki mereka ada pada diri mereka, yakni mereka tidak  dapat berbicara  kebenaran.

عُمْيٌ ]mereka buta

Perkataan عُمْيٌ bentuk flural dari kata أعمى/A’maa = orang yang tidak dapat melihat.

Artinya, mereka telah kehilangan penglihatan maknawi walaupun pendengaran  hakiki mereka ada pada diri mereka, yakni mereka tidak  dapat mendengarkan  kebenaran.

Dengan hilangnya pendengaran,lesan dan penglihatan mereka maka telah hilang dari mereka  sarana untuk mendapatkan petunjuk dan kebenaran, sehingga…

فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ ]Maka tidaklah mereka kembali

Fa’ dalam kalimat ini adalah huruf penyambung yang memiliki makna sebab.Yakni, oleh sebab itu maka tidaklah mereka kembali.

Imam Ibnu Jarir ath Thabari  mengatakan: Ini adalah khabar dari Allah tentang kaum munafikin yang disifati oleh Allah dengan membeli kesesatan dengan petunjuk, tuli dari mendengar kebaikan dan kebenaran, bisu dari mengucapkan keduanya,buta dari melihat keduanya, bahwasanya mereka tidaklah akan mencabut diri dari kesesatan mereka,tidak bertaubat dari kemunafikan sehingga Allah membuat kaum mukminin berputus asa dari harapan bahwasanya mereka akan dapat melihat petunjuk,mengatakan kebenaran, mendengar juru dakwah yang menyeru kepada petunjuk atau mengambil peringatan sehingga bertaubat dari kesesatan mereka “ [Tafsir ath Thabari:1/168, cet: Dar Ihayaut Turots al Arabi]

Ayat ke-19:

أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصْابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ واللّهُ مُحِيطٌ بِالْكافِرِينَ

“atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati . Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir” .

أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ] . atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit

أَو = Atau. Memiliki makna tanwi’/  ragam dari jenis …

كَ = seperti.Memiliki makna menyerupakan/seperti…

Perkataan صَيِّبٍ/ hujan. Secara makna asalnya bermakna  semua yang turun dari arah atas ke bawah. = صاب – يصوبturun.

Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa ini adalah permisalan dari Al Qur’an.

فِيهِ ظُلُمَاتٌ ] di dalamnya terdapat kegelapan-kegelapan

Perkataan ظُلُمَاتٌ bentuk flural dari kata ظلمة/dhulmatun = gelap.Kegelapan-kegelapan yang dimaksud:

1.Kegelapan malam

2.Kegelapan mendung

3.Kegelapan hujan

Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa ini adalah permisalan dari kegelapan hati kaum munafikin.Pada asalnya hati mereka dipenuhi dengan kegelapan yang mencekam.

وَرَعْدٌ] dan guruh,

Yakni, suara menggelegar di udara disebabkan oleh halilintar

Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa ini adalah permisalan dari ayat –ayat Al Qur’an yang berisikan ancaman kepada orang-orang kafir dan bermaksiat kepada Allah.Ayat-ayat ini bagi mereka bagaikan guruh yang dahsyat.

وَبَرْقٌ]dan kilat

Yakni, cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit

Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa ini adalah permisalan dari ayat –ayat Al Qur’an yang berisikan janji  kepada orang-orang beriman  dan beramal shalih. Kekuatan cahaya dan petunjuknya bagaikan kilat yang menerangi bumi.

يَجْعَلُونَ أَصْابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ] mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati .

Petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh.

Perkataan الصَّوَاعِقِ  /petir , menurut  ahli ilmu  adalah permisalan dari ayat –ayat Al Qur’an yang menyingkap keadaan mereka yang sebenarnya,menjelaskan apa yang tersembunyi dalam dada-dada mereka dan kejelekan tabi’at mereka dan juga ancaman kepada orang-orang kafir dan bermaksiat kepada Allah.

Orang-orang munafik  sangat ketakutan ketika berhadapan dengannya sehingga menyumbat telinga mereka dengan jari-jemari mereka sehingga tidak dapat mendengarnya karena takut jika mendengarnya akan copot jantung mereka lalu meninggal dunia karenanya.

Ini adalah permisalan tentang takutnya orang munafikin apabila mereka mendengarkan ayat –ayat Al Qur’an yang menyingkap keadaan mereka yang sebenarnya,menjelaskan apa yang tersembunyi dalam dada-dada mereka dan kejelekan tabi’at mereka dan juga ancaman kepada orang-orang kafir dan bermaksiat kepada Allah, karena apabila mereka mendengarnya maka akan dapat membuat hati mereka condong kepadanya lalu beriman.Keimanan menurut persepsi mereka adalah kekufuran dan kekufuran adalah kematian…Semoga Allah melindungi kita dan keturunan kita dari kemunafikan…

واللّهُ مُحِيطٌ بِالْكافِرِينَ] Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir .

Usaha mereka menghindar dari petir tersebut tidaklah berguna.Jika Allah menghendaki, niscaya Allah akan menimpakan petir tersebut kepada mereka karena Allah meliputi orang-orang kafir. Ilmu dan kekuasaan Allah meliputi mereka .Mereka tidaklah luput dari ilmu dan kekuasaan Allah serta tidaklah mereka mampu melemahkan Allah bahkan Dia akan menjaga semua amalan yang mereka lakukan dan membalasnya secara sempurna.

Ayat ke-20:

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاء لَهُم مَّشَوْاْ فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ وَلَوْ شَاء اللّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“ Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”.

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ] Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka

Hampir-hampir cahaya kilat menyambar penglihatan-penglihatan mereka karena saking kuatnya.Demikianlah cahaya iman orang munafik, hampir-hampir menutupi kekafiran yang tersembunyi dalam dada mereka sehingga manusia tidak mengetahui kekufuran mereka.

Dan dikatakan bahwa maknanya adalah “  hampir-hampir cahaya keimanan tampak  dengan jelas sehingga hampir-hampir mereka kokoh dalam keimanan “ [Tafsir Bahrul ‘Ulum:1/32, maktabah syamilah]

كُلَّمَا أَضَاء لَهُم مَّشَوْاْ فِيهِ] Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُواْ] dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti

Sahabat Ibnu Abbas berkata:” Setiap kali orang-orang munafik mendengar al Qur’an dan tampak jelas keterangan-keterangan  bagi mereka maka mereka senang dan berjalan bersamanya dan apabila al Qur’an  turun dengan sesuatu yang membebani dengan beban yang berat, maka mereka berdiri dan tetap kokoh dalam kemunafikannya”.

Sahabat Ibnu Mas’ud berkata: “Setiap kali  mereka mendapatkan kebagusan dalam tanaman,binatang ternak  dan senantiasa  mendapatkan kenikmatan mereka mengatakan bahwa agama Muhammad adalah agama yang berbarakah namun apabila tertimpa musibah atau kesulitan hidup, mereka murka dan tetap kokoh dalam kemunafikannya “ [Lihat tafsir Muharrar al Wajiz,Ibnu ‘Athiyah:1/104,maktabah syamilah]

Allah ta’ala menerangkan keadaan mereka dalam ayat yang lain:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

 

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi ; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang . Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.[ Q.S.Al Hajj:11]

 

وَلَوْ شَاء اللّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ] Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka

Tatkala mereka meninggalkan kebenaran setelah mengetahuinya dan hilang dari mereka fungsi maknawi dari penglihatan dan pendengaran mereka sehingga nasehat dan petunjuk tidak berfaedah bagi mereka, maka jika Allah menghendaki akan  melenyapkan indera pendengaran dan penglihatan  mereka.

إِنَّ اللَّه عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  ] Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Kekuasaan Allah mencakup segala sesuatu.Allah mampu untuk menciptakan yang tidak ada menjadi ada dan mampu meniadakan yang telah ada menjadi tidak ada dan Dia maha kuasa untuk merubah keadaan yang baik menjadi jelak dan juga sebaliknya.

Wallahu a’lam bish shawab

Ditulis oleh hamba Allah:

Abu Qushaiy al Anwar

TagsPerumpamaan Kaum Munafiqin
Previous Article

Sifat dan Keadaan Kaum Munafiqin.

Next Article

Kabar Gembira Bagi Kaum Mukminin

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0

Related articles More from author

  • AL QURAN

    Kabar Gembira Bagi Kaum Mukminin

    20 Maret 2017
    By al anwar
  • AKHLAQAL QURAN

    SIKAP ORANG –ORANG KAFIR TERHADAP AL QUR’AN

    20 Maret 2017
    By al anwar
  • AL QURAN

    MAKNA AL QUR’AN AL KARIM

    20 Maret 2017
    By al anwar
  • AL QURAN

    Cuplikan Musabaqah Hifdzil Qur’an (3)

    18 April 2021
    By Abdillah
  • AL QURAN

    MAKNA SURAT DALAM AL QUR’AN

    20 Maret 2017
    By al anwar
  • AL QURAN

    Wahai Manusia Beribadahlah Kepada Allah !

    19 Maret 2017
    By al anwar

Leave a reply Batalkan balasan

  • INFO PESANTREN

    Donasi Pembangunan Lantai 2 Pondok Pesantren At-Taqwa Al-Islamiy

  • KAJIAN VIDEO

    Berlindunglah Kelada Allah Dari Hal Yang Tidak Bermanfaat

  • AKHLAQUMUM

    DUA METODE SETAN MENGANGGU MANUSIA

  • Recent

  • Popular

  • Comments

  • Donasi Pembangunan At Taqwa 03

    By Abdillah
    29 September 2025
  • Nasihat Indah Untuk Para Pemuda

    By Abdillah
    2 September 2025
  • Kiat-kiat Keluarga Langgeng, Harmoni, Bahagia Sampai Syurga

    By Abdillah
    2 September 2025
  • at-taqwa.orid

    Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!

    By Abdillah
    9 Maret 2017
  • Donasi Pembangunan At Taqwa 03

    By Abdillah
    29 September 2025
  • at-taqwa.or.od

    Berkahnya Keikhlasan

    By Abdillah
    9 Maret 2017
  • abdurrohman
    on
    9 Maret 2017

    Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!

    Alhamdulillah

Timeline

  • 29 September 2025

    Donasi Pembangunan At Taqwa 03

  • 2 September 2025

    Nasihat Indah Untuk Para Pemuda

  • 2 September 2025

    Kiat-kiat Keluarga Langgeng, Harmoni, Bahagia Sampai Syurga

  • 16 Januari 2023

    6 HAL DISANGKA BUKAN DOSA, PADAHAL DOSA

  • 14 Januari 2023

    PESAN NABI NUH KEPADA PARA PENDOSA

Feedburner

Masukan email Anda untuk info terbaru

AT-TAQWA.OR.ID

logo

AT TAQWA adalah website yang diasuh oleh Al Ustadz Zaenudin Al Anwar dan Al Ustadz Dr. (H.C.)Abu Hammam Kiryani, Lc yang dikelola oleh Ponpes At Taqwa Al Islamiy Borobudur.

Bagi Pembaca yang budiman, teruslah dukung kami dengan Doa dan Infaq untuk membantu Dakwah tetap berjalan.

Kami ucapkan Jazakumullohukhoiron kepada Anda yang berpartisipasi dalam Dakwah Islam ini.

  • Recent

  • Popular

  • Comments

  • Donasi Pembangunan At Taqwa 03

    By Abdillah
    29 September 2025
  • Nasihat Indah Untuk Para Pemuda

    By Abdillah
    2 September 2025
  • Kiat-kiat Keluarga Langgeng, Harmoni, Bahagia Sampai Syurga

    By Abdillah
    2 September 2025
  • 6 HAL DISANGKA BUKAN DOSA, PADAHAL DOSA

    6 HAL DISANGKA BUKAN DOSA, PADAHAL DOSA

    By Abdillah
    16 Januari 2023
  • at-taqwa.orid

    Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!

    By Abdillah
    9 Maret 2017
  • Donasi Pembangunan At Taqwa 03

    By Abdillah
    29 September 2025
  • at-taqwa.or.od

    Berkahnya Keikhlasan

    By Abdillah
    9 Maret 2017
  • at-taqwa.or.id

    Dzikir Sumber Ketenangan Jiwa

    By Abdillah
    9 Maret 2017
  • abdurrohman
    on
    9 Maret 2017

    Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!

    Alhamdulillah

Tentang Kami

  • Kanggan RT 04/RW 14 Wringinputih Borobudur Magelang Jawa Tengah
  • 0852-9222-9832
  • admin@at-taqwa.or.id

Tags

AKHLAQ AL QURAN AQIDAH ARTIKEL AUDIO KAJIAN DOA DONASI DZIKIR FATAWA FIQIH HAJI & UMROH INFO PESANTREN KAJIAN ISLAM KAJIAN VIDEO KELUARGA lainnya MUAMALAH PUASA SEJARAH SHOLAT SOSIAL TAFAKUR TAFSIR AL QURAN THOHAROH UMUM
  • Home
  • Kontak