Sifat Wudhu Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam

وَعَنْ حُمْرَانَ «أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ. فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ تَمَضْمَضَ، وَاسْتَنْشَقَ، وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إلَى الْمِرْفَقِ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إلَى الْكَعْبَيْنِ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ قَالَ: رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا» . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Humran bahwasanya Utsman meminta air wudhu lalu membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali lalu berkumur dan menghirup air ke lubang hidung dan mengeluarkan darinya kemudian membasuh wajah sebanyak tiga kali kemudian membasuh tangan kanan hingga siku sebanyak tiga kali kemudian tangan kiri semisal itu kemudian mengusap kepala kemudian membasuh kaki kanan hingga ke mata kedua mata kaki sebanyak tiga kali dan kemudian kaki kiri semisal itu lalu beliau mengatakan: Saya melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berwudhu semisal wudhu saya ini “ [Muttafaqun ‘alaihi]
—————————————————————————————————————
1.Takhrij Hadits:
Diriwayatkan oleh imam Bukhari [159,160,164,1934,6433[,Muslim [3,4] dan telah dikeluarkan pula oleh imam Abu Dawud [106-110],Ibnu Majah [285],an Nasa’iy [84,85] al Baihaqiy dalam sunan al kubra [1/48.49,53.58,68] ad Daruquthniy [1/84] Abu ‘Awanah [1/239],ad Darimiy [1/142] semuanya dari jalur az Zuhriy dari ‘Atha’ bin Yazid al Laitsiy bahwasanya Humran maula Utsman mengabarkan kepadanya bahwasanya Utsman meminta…..
2.Makna Lafadz-lafadz Musykil:
وَضُوءٍ = Dengan didhamahkan wawunya= air wudhu.
تَمَضْمَضَ = Memasukkan air ke mulut lalu menggerak-gerakkannya lalu mengeluarkannya.
اسْتَنْشَقَ = Menyedot air ke lubang hidung dengan nafas.
إلَى = Sampai ke…. Makna asalnya untuk menyatakan puncak dari sesuatu,namun di dalam konteks hadits ini maknanya adalah bersama dengan.
3.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Menjelaskan sifat wudhu Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam.
Perinciannya adalah:
1.Membasuh kedua telapak tangan
Ini merupakan sunnah di antara sunnah-sunnah dalam berwudhu menurut kesepakatan ahli ilmu [Subulus Salam:1/178]
2.Berkumur-kumur
Dalam hadits Ali bin Abi Thalib disebutkan :
أَنَّهُ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَنَثَرَ بِيَدِهِ الْيُسْرَى فَعَلَ هَذَا ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ: هَذَا طَهُورُ نَبِيِّ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Beliau berkumur dan menghirup air kelubang hidung dan mengeluarkannya dengan tangan kirinya.Beliau melakukannya sebanyak tiga kali lalu mengatakan: Ini bersucinya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam” [Hadits shahih riwayat imam Abu Dawud:111,at Tirmidziy:48,an Nasaiy:92]
3.Insinsyaq dan istintsar
Dalam hadits Abdullah bin Zaid disebutkan:
أَنَّهُ تَمَضْمَضَ فَاسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ
“ Sesungguhnya beliau berkumur dan istinsyaq menggunakan satu telapak tangan sebanyak tiga kali”[Diriwayatkan oleh imam Muslim:235]
4.Membasuh wajah sebanyak tiga kali
Allah ta’ala berfirman:
فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ
“ maka basuhlah mukamu “ [Q.S.al Maidah:6]
Wajah adalah bagian tubuh yang digunakan untuk berhadap-hadapan
Batasannya adalah:
Tinggi:Dari atas kening [tempat awal tumbuhnya rambut normal] sampai bagian bawah janggut dan lebarnya adalah dari telinga ke telinga.
Mulut dan hidung termasuk bagian dari wajah karena keduanya berada di wajah.
5.Membasuh kedua tangan sampai dengan dua siku
Allah berfirman:
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
“Dan tanganmu sampai dengan siku”
Siku adalah sendi yang terletak di antara otot lengan atas dan lengan bawah.
Imam ash Shan’aniy menjelaskan dalam Subulus Salam:
وَكَلِمَةُ، ” إلَى “، فِي الْأَصْلِ لِلِانْتِهَاءِ، وَقَدْ تُسْتَعْمَلُ بِمَعْنَى: مَعَ، وَبَيَّنَتْ الْأَحَادِيثُ أَنَّهُ الْمُرَادُ كَمَا فِي حَدِيثِ ” جَابِرٍ.
Kalimat ‘’Ila” asalnya untuk menyatakan makna puncak sesuatu [sampai ke…] dan kadang digunakan untuk menyatakan makna bersama dengan dan sunnah telah menjelaskan bahwasanya makna inilah yang dimaksudkan dalam hadits tersebut sebagaimana dalam hadits Jabir:
[كَانَ يُدِيرُ الْمَاءَ عَلَى مِرْفَقَيْهِ]
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memutarkan air di atas kedua sikunya”
Dikeluarkan oleh imam ad Daruquthniy dengan sanad dha’if.Dan Beliau telah mengeluarkannya dengan sanad hasan dalam sifat wudhu Utsman:
أَنَّهُ غَسَلَ يَدَيْهِ إلَى
الْمِرْفَقَيْنِ، حَتَّى مَسَحَ أَطْرَافَ الْعَضُدَيْنِ،
“Sesungguhnya beliau membasuh kedua tangannya bersama dengan kedua sikunya hingga mengusap ujung kedua lengan atasnya”
Dan dalam riwayat al Bazar dan at Thabraniy dari hadits Wail bin Hujr tentang sifat wudhu:
وَغَسَلَ ذِرَاعَيْهِ حَتَّى جَاوَزَ الْمَرَافِقَ
“Dan membasuh kedua lengan bawahnya hingga melampaui sikunya”
Dalam riwayat ath Thahawiy dan Thabraniy dari hadits Tsa’labah bin ‘Abbad dari bapaknya:
ثُمَّ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ حَتَّى سَالَ الْمَاءُ عَلَى مِرْفَقَيْهِ
“Kemudian membasuh kedua lengan bawahnya hingga air mengalir di atas kedua sikunya”
فَهَذِهِ الْأَحَادِيثُ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضًا، قَالَ ” إِسْحَاقُ بْنُ رَاهْوَيْهِ “: ” إلَى ” فِي الْآيَةِ يُحْتَمَلُ أَنْ تَكُونَ بِمَعْنَى الْغَايَةِ، وَأَنْ تَكُونَ بِمَعْنَى: مَعَ، فَبَيَّنَتْ السُّنَّةُ أَنَّهَا بِمَعْنَى مَعَ
Hadits-hadits ini saling menguatkan.Ishaq bin Rahawaih mengatakan: “Ila” dalam ayat[surat al Maidah:6] mengandung kemungkinan bermakna puncak sesuatu atau bermakna bersama dengan.Sunnah menjelaskan bahwa maknanya adalah bersama dengan [Subulus Salam:1/179]
6.Mengusap kepala
وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ
“Dan usaplah kepalamu”
Mengusap maknanya adalah menyelupkan tangan ke dalam air lalu menyapukannya ke kepala dengan tanpa mengalirkan air.Jika mengalirkan air namanya membasuh.
Batasan kepala adalah:
Panjangnya dari kening [batas awal tumbuhnya rambut normal] hingga tempat tumbuh rambut belakang dan lebarnya dari telingan sampai telinga.
Tulang antara telinga dan kepala termasuk bagian dari kepala.
7.Membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali
Membasuh kedua kaki ini sampai ke dua mata kaki sebagaimana firman Allah:
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ
“ Dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”
Dua mata kaki adalah dua tulang menonjol yang berada di bawah dua betis, di dua sisi kaki.
B.Seyogyanya orang yang hendak melaksanakan sebuah peribadatan mempersiapkan diri dengan baik dan mempersiapkan alat yang dipergunakannya agar tidak kebingungan di tengah-tengah pelaksanaannya.
C.Bolehnya melaksanakan sebuah peribadatan disertai dengan niat memberikan pelajaran kepada orang lain yang hadir di sekitarnya.
D.Wajibnya melaksakan wudhu dengan berurutan
Yakni, membersihkan anggota wudhu secara berurutan sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat al Maidah:6.
Syaikh Abu Malik dalam Fiqih Sunnah Lin Nisa’ menjelaskan:
“ Dan menguatkan ini [wajibnya berurutan dalam berwudhu], bahwasanya 20 orang sahabat telah meriwayatkan sifat wudhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dan semuanya menyebutkan wudhu dengan berurutan sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam ayat al Qur’an [al Maidah:6] kecuali 2 hadits yang di dalamnya disebutkan mendahulukan membasuh wajah sebelum berkumur dan istinsyaq namun keduanya hadits yang lemah” [Fiqih Sunnah Lin Nisa’:35]
Wallahu a’lam bish shawab…
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!