MAKNA ASH SHIRATH AL MUSTAQIM

Makna Ash Shirath al Mustaqim
Seorang muslim ketika melakukan shalat senantiasa membaca surat al Fatihah yang di antara kandungannya adalah memohon petunjuk jalan yang lurus [‘’ ash Shirath al Mustaqim”].Tahukah anda apa makna ash shirath al mustaqim ?…
Berikut ini uraian singkat makna ash Shirath al Mustaqim.
= Jalanالصِّرَاطَ
Maknanya secara bahasa adalah Jalan yang jelas
= Yang lurusالمُستَقِيمَ
Berasal dari kata استقامة : Lurus, tidak ada kebengkokan di dalamnya
Maksudnya yang tidak menyeleweng dari kebenaran dan tidak menyimpang dari petunjuk
Imam Ibnu Jarir Ath Thabari berkata: Ahli tafsir telah sepakat bahwa makna jalan yang lurus adalah jalan yang jelas yang tidak ada kebengkokan di dalamnya [Jami bayan:1/73]
Ibnu Qayim berkata: Jalan yang lurus tidaklah dikatakan sebagai jalan yang lurus sehingga mengandung lima unsur, yaitu , mengantarkan kepada tujuan,dekat,luas bagi yang berjalan di atasnya,memberikan pertolongan kepada jalan yang dimaksudkan.Dan tidaklah samar lagi bahwasanya jalan yang lurus[ dalam ayat ini/ surat al Fatihah ] mengandung kelima unsur ini [ Tafsir al Qayim:1/14]
Ibnu Katsir berkata:Ungkapan ulama’ salaf dan khalaf berbeda-beda dalam menafsirkan jalan yang lurus namun kesimpulannya berporos kepada satu hal yaitu mengikuti Allah dan Rasul shalallahu ‘alaihi wa salam [Tafsir Ibnu Katsir1/137 cet: Dar Ath Thayibah]
Ash Shirath disebutkan dengan lafadz Mufrad [tunggal] dan dihiasi dengan al untuk memberikan faedah kejelasan dan kekhususan dan juga untuk mempertegas bahwasanya jalan lurus yang mengantarkan kepada Allah ta’ala hanya satu, tidak berbilang.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا فَقَالَ: «هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ» ، ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ فَقَالَ: «هَذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ» ثُمَّ تَلَا ” {وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا} [الأنعام: 153] ” الْآيَةَ
“ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menggaris sebuah garis lalu bersabda” Ini adalah jalan Allah “ lalu menggaris beberapa garis di sebelah kanan dan kirinya kemudian bersabda: Ini adalah jalan-jalan yang di atas masing-masing terdapat setan yang menyeru kepadanya” lalu Nabi menbaca firman Allah:
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“ Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa “ [Q.S.Al An’am:153]. [H.R.Ahamad:4142,Dihasankan oleh syaikh al Baniy dalam Misykatul Mashabih:166]
Wallahu a’lam bish shawab
:Ditulis oleh seorang hamba Allah
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!