Tantangan Allah Terhadap Orang Yang Meragukan Al Qur’an

Allah ta’ala berfirman:
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
A,Terjemahan secara global:
“ Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
B.Penafsiran Perkata:
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan
Perkataan رَيْبٍ maknanya adalah keraguan yang disertai dengan kekacauan pikiran dan kegoncangan karena jiwa seseorang tidak tenang dengan keraguan ini atau karena kuatnya sebab keraguan.
مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا] tentang Al Qur’an yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad),
Perkataan عَبْدِنَا menunjukkan kepada makna umum, mencakup semua makna ‘ubudiyah.Rasulullah disifati dengan perkatakaan عَبْدِنَا/ hamba Kami karena nabi Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya yang mengumpulkan semua makna ‘ubudiyah dan tidak ada yang menyamai ‘ubudiyah Rasulullah Muhammad kepada Allah.
Sifat ubudiyah ada dua:
1.Ubudiyah umum
‘Ubudiyah kauniyah Qadariyah = tidak ada satupun dari makhluq Allah melainkan tunduk terhadap qadha’ dan qadar Allah ta’ala.
Allah ta’ala berfirman:
إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْداً
Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.[Q.S.Maryam:93]
Ubudiyah ini tidaklah terbedakan dengannya orang yang muslim dan selainnya.
2.Ubudiyah khusus
Ubudiyah syar’iyah = beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at-Nya.Ubudiyah ini tidaklah ada kecuali pada diri seorang mukmin.
Allah mensifati Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dengan sifat yang agung ini dalam beberapa keadaaan dan kedudukan yang tinggi lagi mulia.
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam [Q.S.Al Furqan:1]
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.[Q.S.Al Isra’:1]
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى
Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.[Q.S.An Najm:10]
فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ] datangkanlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu
Surat adalah bagian dari al Quran yang telah dimaklumi awal dan akhirnya.
Imam as Suyuthi berkata:
Di dalam Al Qur’an berdapat 114 surat menurut kesepakatan para ulama’ yang dianggap kesepakatannya.Dan dikatakan bahwa jumlahnya adalah 113 surat dengan menjadikan surat al Anfal dan surat at Taubah menjadi satu surat.
Abu syaikh telah mengeluarkan dari Abu Warraq beliau mengatakan bahwa surat al Anfal dan surat at Taubah adalah satu surat [ al Itqan:1/130,karya imam As Suyuthi]
Kata surat [سورة ] dalam bahasa arab berakar dari kata suurul balad [سور البلد]= tembok sebuah negeri.Hal ini adalah karena ketinggian kedudukan surat-surat yang ada dalam al Qur’an.
Atau dari kata suuru asyarab [الشراب سور]= sisa dari minuman.Hal ini karena surat adalah sebagian dari al Qur’an.
Syaikh Jabir al Jazairiy berkata: Keberadaannya berakar dari kata yang bermakna ketinggian kedudukannya adalah lebih utama.Dan menguatkan makna ini ucapan seorang penyair:
أَلَمْ تَرَ أنَّ الله أعطاكَ سُورَةً … تَرَى كلَّ مَلْكٍ دُونَها يَتَذَبْذَبُ
Tidakkah engkau mengetahui bahwasanya
Allah memberimu kedudukan yang tinggi
Engkau melihat semua raja
Berbolak-balik di bawahnya
[Aisarut Tafasir:1/9,karya syaikh Abu Bakar al Jazairiy,cet:Darul Kutub Ilmiyah dan Makatabah ‘Ulum wal Hikam]
مِّن مِّثْلِهِ = semisal al Quran.
Inilah makna yang disebutkan oleh Ibnu Abbas dan sekelompok ulama’ ahli tafsir.
Jika seseorang bertanya, bagaimana dikatakan semisal al Qur’an padahal tidak ada yang semisal al Qur’an ?
Jawab:
Yang dimaksudkan semisal al Qur’an adalah semisal al Quran sesuai dengan sangkaan mereka.
وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّه ] dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
Ajaklah orang-orang yang mampu memberikan pertolongan kepada kalian untuk membuat semisal satu surat yang ada dalam al Qur’an jika kalian menyangkan bahwa Nabi Muhammad membuat-buat al Qur’an dari dirinya sendiri.
Allah menantang orang-orang yang mendustakan al Qur’an dengan beberapa bentuk tantangan[selain dalam ayat ini]:
1.Dalam surat al Isra’:88
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُواْ بِمِثْلِ هَـذَا الْقُرْآنِ لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيراً
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.[Al Isra’:88]
2.Dalam surat Hud:13
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُواْ بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُواْ مَنِ اسْتَطَعْتُم مِّن دُونِ اللّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al Qur’an itu”, Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”[Q.S.Hud:13]
3.Dalam surat ath Thur:34
فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِّثْلِهِ إِن كَانُوا صَادِقِينَ
Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur’an itu jika mereka orang-orang yang benar.[Q.S.Ath Thur:34]
إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ] jika kamu orang-orang yang benar
Jika kalian orang-orang yang benar dalam pengakuan kalian bahwa al Qur’an bukan dari Allah ta’ala dan Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa salam membikin al Quran dari dirinya sendiri .
C.Faedah dan Kandungan Hukum:
1.Al Qur’an diturunkan dari sisi Allah, bukan makhluq.
2.Bantahan terhadap orang yang mengatakan bahwasanya al Qur’an adalah rekayasa dari Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam atau ucapan malaikat Jibril
3.Bantahan terhadap orang yang melampaui batas dalam menyanjung Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam sehingga diangkat kepada derajat ketuhanan.
4.Dalil akal yang jelas atas kebenaran Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dan ajaran yang dibawanya.
5.Tantangan Allah terhadap orang-orang yang ragu atas kebenaran al Qur’an agar mendatangkan satu surat semisal yang ada dalam al Qur’an dan mereka tidak akan mampu melakukannya.
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!