Kabar Gembira Bagi Kaum Mukminin

Allah ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَـذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُواْ بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
A.Terjemahan secara global:
“ Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya” .[Q.S.Al Baqarah:15]
B.Makna Perkata:
[و بشر]dan berikanlah kabar gembira
Perkataan بشر ini berasal dari kata بشارة /bisyarah artinya memberikan kabar dengan sesuatu yang menampakkan kegembiraan orang yang dikabari.Dari makna ini para ulama’ mengatakan kalau seandainya seorang majikan mengatakan kepada para budaknya “siapa saja di antara kalian memberikan kabar gembira kepadaku,akan saya merdekakan” lalu mereka memberikan kabar gembira satu persatu kepada majikannya maka yang dimerdekakan adalah budak yang pertama kali memberikan kabar gembira kepada majikannya, bukan budak yang lainnya karena dia yang memberikan kabar yang mengandung makna menampakkan kegembiraan[Tafsir An Nasafiy:1/33,cet: Daarul Fikri]
Asal kata بشارة /bisyarah adalah بشرة /basyarah artinya kulit.Diambil dari kata tersebut karena seseorang apabila disampaikan kepadanya sebuah kabar gembira [بشارة / bisyarah] akan berubah kulit wajahnya.Kabar gembira dapat mempengaruhi wajah manusia terutama bagian kulitnya.Kegembiraan dan kesedihan seseorang dapat terlihat jelas dari kulit wajahnya ketika berinteraksi dengan sebab yang menimbulkannya.
Kalimat bisyarah kadang digunakan untuk menyatakan kabar jelek dalam rangka menekankan makna ejekan kepada yang diberi kabar.Contohnya adalah ucapan seseorang “bergembiralah kalian dengan pembunuhan anak turunmu dan perampasan hartamu”, sebagai penekanan ejekan kepada musuh yang ada dihadapannya.
[ الذين] kepada orang-orang yang
[ءامنوا] mereka beriman
[و عملوا الصلحت] dan mereka beramal sholih
A.Makna amalan:
Berkata Ibnu Faris dalam Mu’jamu Maqayisul Lughah:
“ ع – م – ل”: Akar suatu kata yang menunjukkan pada satu makna yang sama yaitu semua pekerjaan yang dilakukan [1/17, Cet:Darul Kutub ‘Alamiyah]
Berkata Raghib al Asfahaniy: amalan adalah semua pekerjaan yang berasal dari makhluq hidup dan dilakukan dengan sengaja [Al Mufradaat Fi Gharibul Qur’an:351,Cet: Darul Ma’rifat]
B.Makna shalih:
Berkata Ibnu Faris dalam Mu’jamu Maqayisul Lughah:
“ص- ل – ح “: Akar suatu kata yang menunjukkan pada satu makna yang sama yaitu lawan dari kerusakan [1/17, Cet:Darul Kutub ‘Alamiyah]
Berkata syaikh Ahmad bin Yusuf Al Halabiy :
الصلاح :Maknanya adalah lawan dari kerusakan…
Lawan dari keshalihan di dalam al Qur’an adalah kerusakan[الفساد ]dan kejelakan [السيء ] sebagaimana dalam firman Allah:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ قَالُواْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
“ Dan apabila dikatakan kepada mereka “ janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi, mereka mengatakan hanyasaja kami adalah orang-orang yang berbuat perbaikan”[Q.S.Al Baqarah:11]
Dan juga dalam firman Allah:
وَآخَرُونَ اعْتَرَفُواْ بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُواْ عَمَلاً صَالِحاً وَآخَرَ سَيِّئاً عَسَى اللّهُ أَن يَتُوبَ عَلَيْهِمْ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“ Mereka mencampur amalan shalih dan yang lain amalan yang jelek” [Q.S.At Taubah:102]
[Lihat Umdatul Huffadz:2/346, cet:Darul Kutub ilmiyah]
Kesimpulannya, amal shalih adalah perbuatan baik yang dapat membuat kebaikan dan dilakukan secara sengaja.
B.Kenapa Perbuatan Baik Dikatakan Sebagai Amal shalih ?
Syaikh Abdurrahman as Sa’diy dalam Taisiru Karimir Rahman mengaatakan: “ Amalan yang baik dinamakan amal shalih karena dengan sebab amal shalih keadaan urusan dunia dan akhirat seorang hamba Allah akan menjadi baik dan akan hilang seluruh keadaan- keadaannya yang rusak.Dan dengan amalan yang baik tersebut seseorang akan termasuk golongan orang yang shalih yang pantas bersanding dengan Allah Yang Maha Pengasih di dalam surga-Nya”[ Taisiru Karimir Rahman: 1/62,cet:Markaz Shalih bin Shalih ats Tsaqafiy]
C.Kapan Suatu Amalan Menjadi Shalih ?
Suatu amalan dalam agama islam dikatakan sebagai amal shalih apabila terpenuhi di dalamnya dua syarat yaitu: Ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dalam hal sebab,jenis,kadar,tata cara,waktu dan tempat [Ahkam Minal Qur’an:1/94 syaikh Utsaimin].
[ أن]sesungguhnya [ لهم] bagi mereka
[ جنت ]yakni surga-surga
Bentuk flural dari kata جنة .Asal maknanya adalah beporos pada makna tertutup.Surga [جنة] adalah kampung pahala yang baik yang disediakan oleh Allah bagi hambaNya yang beriman.Kalimat جنة berbentuk flural untuk memberikan penjelasan bahwa surga terdiri dari beberapa tingkat dan tiap –tiap tingkatan disediakan oleh Allah bagi orang yang beriman sesuai dengan tingkatan amalan yang dilakukannya ketika di dunia.
[تجرى] yang mengalir[ من تحتها]dari bawah surga-surga tersebut [الأَنْهَارُ ]sungai-sungai.
Kalimat تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ adalah sifat dari surga.Yakni Di dalam surga yang disediakan untuk orang-orang beriman dan beramal shalih terdapat sungai-sungai yang mengalir indah di bawah pepohonan dan istana surga sehingga penduduk surga akan memandang indah dan memposananya panorama ini sebelum memetik dan memanfaatkan buah-buahannya.
Kata الأَنْهَارُ adalah bentuk plural dari kata نهر [nahrun]= sungai.Allah subhanahu wa ta’ala telah menjelaskan bahwa sungai di dalam surga ada empat macam.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِّن مَّاء غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاء حَمِيماً فَقَطَّعَ أَمْعَاءهُمْ
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? [Q..S.Muhammad:15]
[ كلما] setiap kali [ رزقوا ]mereka diberi rizki[ منها]dari rizki yang ada didalam surga[ من ثمرة]yang berupa buah-buahan[رزقا]sebagai rizki
[ قالوا]mereka mengatakan [رزقنا هذا الذي ] ini yang kami diberi rizki
[ من قبل] sebelumnya
Perkataan “من قبل” ini sebagian ahli tafsir mengatakan dari sebelumnya yakni ketika didunia.Sebagian ahli tafsir yang lain mengatakan dari sebelumnya yakni ketika di surga mereka diberi semisal buah-buahan yang warnanya sama dengan buah-buahan yang mereka diberi sebelumnya namun rasanya berbeda.
[وَأُتُواْ بِهِ]dan mereka diberi[مُتَشَابِهاً] buah-buahan yang serupa
Yakni serupa nama, bentuk dan warnanya namun hakekat dan rasanya berbeda.
[وَلَهُمْ]dan bagi mereka[فِيهَا] didalam surga-surga tersebut[أَزْوَاجٌ] istri-istri
[مُّطَهَّرَةٌ]yang disucikan
Disucikan dari apa ? Jawab: Tidak disebutkan dari cacat apakah mereka disucikan. Tidak disebutkannya dari cacat apa saja istri-istri di surga disucikan darinya, untuk menyatakan bahwa penyucian ini mencakup semua unsur penyucian dari cacat.Yakni disucikan dari cacat terkait dengan akhlaq dan cacat terkait dengan fisik dan penciptaan [ Taisur Karimur Rahman karya syaikh as Sa’diy:47,cet:Muassasah ar Risalah]
[ وَهُمْ فِيهَا]dan mereka di dalam surga-surga tersebut
[خَالِدُونَ] mereka kekal selama-lamanya.
Mereka berada dalam kenikmatan yang kekal abadi dan mereka tidak akan mengalami kematian setelah memasuki surga yang dijanjikan oleh Allah untuk mereka.Sungguh betapa agung dan sempurnanya kenikmatan mereka.
C.Faedah dan Kandungan Hukum:
1.Kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih bahwasanya mereka akan mendapatkan sesuatu yang disenangi oleh jiwa mereka.
2.Sungai –sungai di surga dalam keadaan mengalir
3.Kaum mukminin akan mendapatkan rizqi yang berupa:
A.Buah-buahan yang serupa namanya dengan buah-buahan di dunia namun hakekatnya berbeda
B.Istri yang disucikan dari segala macam cacat dan kekurangan
4.Kaum mukminin mereka kekal abadi di dalam surga
5.Iman dan amal shalih adalah sarana asasi untuk mendapatkan surga Allah dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.
6.Menunjukkan atas kemurahan Allah ta’ala.Yakni Allah memberikan taufiq kepada mereka untuk beriman dan beramal shalih lalu memberikan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!