TAFSIR SURAT AL FATIHAH

[BAGIAN KE TUJUH]
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
A.Terjemahan global:
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
- Penafsiran Perkata:
صِرَاطَ = Jalan
Maknanya secara bahasa adalah Jalan yang jelas.
Kalimat ini sebagai penafsiran dari “ jalan yang lurus” yang disebutkan dalam ayat sebelumnya.Dinashabkan [dibaca dengan di fathahkan tha’] karena sebagai badal [pengganti kalimat sebelumnya] dan fungsinya untuk memberikan penekanan makna.
orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka =الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ
Yang diberi ni’mat oleh Allah adalah orang-orang yang disebutkan dalam firman Allah ta’ala:
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقاً
. Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya [Q.S. An – Nisa’:69]
= bukan (jalan) mereka yang dimurkai غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ
Mereka adalah orang-orang yang rusak kehendak mereka.Mereka mengetahui kebenaran namun menyeleweng darinya, tidak memiliki kemauan untuk mengamalkannya dari kalangan orang-orang yahudi dan selain mereka.
Mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah karena tersesat dari hidayah mengamalkan ilmu.Orang yang mengetahui ilmu lalu tidak mengamalkannya lebih berhak mendapatkan kemurkaan Allah dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki ilmu.
Allah ta’ala berfirman tentang orang-orang Yahudi yang memiliki sifat ini:
بِئْسَمَا اشْتَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ أَن يَكْفُرُواْ بِمَا أنَزَلَ اللّهُ بَغْياً أَن يُنَزِّلُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ عَلَى مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَآؤُواْ بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
“ Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan . Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan” [Q.S.Al Baqarah:90]
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللّهِ مَن لَّعَنَهُ اللّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُوْلَـئِكَ شَرٌّ مَّكَاناً وَأَضَلُّ عَن سَوَاء السَّبِيلِ
“ Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut ?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus” [Q.S.al Maidah:60].
وَلاَ الضَّالِّينَ = dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Mereka adalah orang-orang yang tidak mendapatkan petunjuk ke jalan kebenaran karena tidak memiliki ilmu dari kalangan orag-orang nashara dan selain mereka.
Orang yang jahil terhadap kebenaran adalah orang yang paling berhak untuk mendapatkan predikat sesat.
Allah ta’ala berfirman tentang orang Nashara yang tersifati dengan sifat ini dalam firmanNya:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلاَ تَتَّبِعُواْ أَهْوَاء قَوْمٍ قَدْ ضَلُّواْ مِن قَبْلُ وَأَضَلُّواْ كَثِيراً وَضَلُّواْ عَن سَوَاء السَّبِيلِ
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”[Q.S.al Maidah:77]
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“إِنَّ الْيَهُودَ مَغْضُوبٌ عَلَيْهِمْ، وَإِنَّ النَّصَارَى ضُلالٌ
“ Sesungguhnya orang-orang Yahudi dimurkai dan orang-orang Nashara tersesat “ [H.R.Ath Thabraniy dalam al Mu’jam al Kabir:13690 dan dishahihkan oleh syaikh Al Baniy dalam Shahih jami’ shaghir:8202]
Sufyan ats Tsauriy dan lain-lainnya dari kalangan ulama’ salaf mengatakan:
إن من فسد من علمائنا ففيه شبه من اليهود! ومن فسد من عبّادنا ففيه شبه من النصارى..
“ Sesungguhnya orang yang rusak dari kalangan ulama’ kita [tersesat dari hidayah mengamalkan ilmu] di dalamnya terdapat penyerupaan dengan orang Yahudi. Dan orang yang rusak dari kalangan ahli ibadah [tersesat dari mengetahui ilmu] di dalamnya terdapat penyerupaan dengan orang Nashara”[Dinukul dari Iqtidha ash shirath al mustaqim:1/79, Syaikh Ibnu Taimiyah
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!