Hukum Wanita Haidh Melalukan Sa’i

Wanita yang sedang haid boleh melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah karena ketika Aisyah mengalami haid Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam hanya melarang melakukan thawaf di baitullah al haram dan tidak melarang melakukan sa’I antara Shafa dan Marwah. Rasulullah bersabda:
افْعَلِي مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِي
“Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang yang melakukan ibadah haji kecuali thawaf di baitullah hingga engkau suci “ H.R.Muslim:2977
Kalaulah seandainya wanita yang haid dilarang melakukan sa’I antara Shafa dan Marwah maka tentunya Rasulullah pasti akan menjelaskannya karena “ Mustahil Rasulullah akan mengakhirkan penjelasan di saat dibutuhkannya “.
Abdullah bin Umar berkata:” Jika seorang wanita haidh setelah thawaf dan dia belum melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah maka boleh baginya melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah” [Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah: dengan sanad shahih]
Aisyah dan Umu Salamah mengatakan: “Apabila seorang wanita telah melakukan thawaf di baitullah dan shalat dua raka’at lalu haidh maka diperbolehkan baginya untuk melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah”[1]
Wallahu a’lam bish Shawab
Diselesaikan tulisan singkat ini oleh hamba Allah
Abu Qushaiy al Anwar
[1] Berkata Ath Thabariy dalam al Qubraa: Telah mengeluarkannya Sa’id bin Mansur. Berkata Ibnu Qudamah dalam al Mughniy [3/394] telah meriwayatkannya al Atsram. Berkata al Hafidz al ‘Iraqiy dalam Tharhu at Tatsrib [5/123] dan juga Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanafnya, bahwa perkataan ini adalah perkataan Aisyah,Umu Salamah,Ibnu Umar,’Atha’, al Hasan,Ibrahim,al Hakam dan Hammad.
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!