Hakekat Keimanan

Hakekat keimanan adalah seorang hamba mengetahui dengan baik siapakah Tuhan yang dia imani, mencurahkan segala kemampuannya untuk memahami nama-nama, sifat-sifat dan anugerah-anugerahNya serta berbagai bentuk kebaikanNya sehingga mencapai derajat yakin. Semakin bertambah pengetahuan seseorang terhadap Tuhannya maka akan semakin bertambah keimanannya dan begitu pula sebaliknya, semakin lemah pengetahuan seseorang terhadap Tuhannya maka akan semakin lemah pula keimanannya.
Allah ta’ala menciptakan manusia dengan hikmah agar mereka beribadah,mengenal dan mentauhidkanNya.Inilah puncak tujuan diciptakannya manusia. Oleh karena itu, menyibukkan diri dengannya adalah menyibukkan diri dengan sesuatu yang dia diciptakan untuknnya dan meninggalkannya berarti berpaling dari sesuatu yang ia diciptakan untuknya.
Tidaklah seyogyanya seorang hamba yang senantiasa mendapatkan nikmat Allah di setiap saat dan kesempatan, dia lalai dari memahami nama-nama dan sifat –sifat dan perbuatanNya.
Sesungguhnya mengetahui Allah akan membawa seseorang mencintai,mengagungkan, berharap, takut dan mengikhlaskan amal ibadahnya hanya untukNya dan ini semua adalah sebuah kebahagiaan yang tiada tara.
Tidak ada jalan bagi seseorang untuk mengetahui Tuhannya melainkan dengan mempelajari dan memahami nama-nama dan sifat-sifatnya. Oleh karena itu apabila seseorang menyibukkan diri, mencurahkan segala kemampuan dan membahas secara sempurna masalah tersebut sesungguhnya dia telah menyibukkan diri dengan sesuatu yang paling tinggi dan barangsiapa yang diberi anugerah dengan hal ini, sungguh dia telah mendapatkan semulia-mulia anugerah.
Wallahu a’lam bish shawab..
Disadur oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Dari kitab : Mausu’ah fiqh al Qulub karya syaikh Muhammad bin Ibrahim at Tuwaijiriy
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!