Hukum Air Liur Binatang Halal

وَعَنْ عَمْرِو بْنِ خَارِجَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – قَالَ: «خَطَبَنَا النَّبِيُّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِمِنًى، وَهُوَ عَلَى رَاحِلَتِهِ، وَلُعَابُهَا يَسِيلُ عَلَى كَتِفِي» . أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ
Dari ‘Amr bin Kharijah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berkhuthbah untuk kami di Mina dan Beliau berada di atas kendaraannya sedangkan air liur kendaraannya meleleh ke pundakku.Telah mengeluarkannya imam Ahmad dan at Tirmidziy dan beliau menshahihkannya.
1.Takhrij Hadits:
Diriwayatkan oleh imam Ahmad [4/86,187,238],at Tirmidziy [2122],Ibnu Majah [2712],an Nasa’iy [6/247],al Baihaqiy [6/264] semuanya dari jalur Qatadah dari Syahr bin Hausyab dari Abdurrahman bin Ghanam bin ‘Amr bin Kharijah Bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam berkhuthbah …….
Imam at Tirmidziy mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan shahih [6/298]
2.Faedah dan Kandungan Hukum:
1.Diperbolehkan melakukan khuthbah di atas kendaraan
2.Disyari’atkan berkhutbah di tempat yang tinggi
3.Air liur binatang halal hukumnya suci.
Imam ash Shan’aniy dalam Subulus Salam mengatakan:
وَالْحَدِيثُ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ لُعَابَ مَا يُؤْكَلُ لَحْمُهُ طَاهِرٌ، قِيلَ: وَهُوَ إجْمَاعٌ، وَهُوَ أَيْضًا الْأَصْلُ، فَذِكْرُ الْحَدِيثِ بَيَانٌ لِلْأَصْلِ، ثُمَّ هَذَا مَبْنِيٌّ عَلَى أَنَّهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَلِمَ سَيَلَانَ اللُّعَابِ عَلَيْهِ، لِيَكُونَ تَقْرِيرًا.
“ Hadits tersebut menunjukkan atas bahwasanya air liur binatang yang halal adalah suci.Dikatakan: Hal tersebut adalah ijma’ dan juga asal. Dan penyebutan hadits tersebut sebagai penjelasan terhadap asal.Kemudian hal ini terbangun di atas kaedah bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam mengetahui mengalirnya air liur atasnya [ ‘Amr bin Kharijah] sehingga hal ini adalah merupakan taqrir [diamnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam terhadap sesuatu yang terjadi di hadapannya karena menyetujui] [Subulus Salam:1/50]
Hukum kotoran binatang halal adalah semisal hukum liurnya berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan lain-lainnya dari jalan Anas bin Malik tentang orang-orang Uraniyin yang mereka diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam untuk minum air susu dan kencing unta yang dicampur menjadi satu..
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: أَسْلَمَ نَاسٌ مِنْ عُرَيْنَةَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ، فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَوْ خَرَجْتُمْ إِلَى ذَوْدٍ لَنَا فَشَرِبْتُمْ مِنْ أَلْبَانِهَا ” – قَالَ حُمَيْدٌ: وَقَالَ قَتَادَةُ: عَنْ أَنَسٍ ” وَأَبْوَالِهَا ” – فَفَعَلُوا. فَلَمَّا صَحُّوا كَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ
Dari Anas berkata,sekolompok manusia dari suku ‘Uranah masuk islam lalu menderita sakit lambung karena tidak cocok dengan makanan yang ada di kota Madinah.[Melihat hal itu]maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda kepada mereka:”Kalau seandainya kalian keluar menuju unta-unta yang kami miliki lalu kalian minum susunya.Humaid berkata, Qatadah berkata, dari Anas “ dan kencing-kencingnya”.Maka mereka melakukannya.Tatkala telah sehat mereka kufur setelah keislaman mereka [H.R.Bukhari:1501,Ahmad:12042,Ibnu Majah:2578]
Imam at Tirmidziy berkata:
وَهُوَ قَوْلُ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالُوا لَا بَأْسَ بِبَوْلِ مَا يُؤْكَلُ لَحْمُهُ
“Ia merupakan ucapan kebanyakan ahli ilmu.Mereka mengatakan: Tidak mengapa kencing binatang yang dimakan dagingnya”
Berkata Mubarakfuri : Ia merupakan ucapan imam Malik,Ahmad dan sekelompok ulama’ salaf dan menyetujuinya Ibnu Khuzaimah,Ibnu Mundir,Ibnu Hibban, al Ishthakhriy dan ar Rauyaniy dari kalangan ulama’ syafi’iyah [Sunan at Tirmidziy beserta syarahnya Tuhfatul ahwadziy:1/83]
Wallahu a’lam bish shawab….
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!