Hukum Bersiwak Ketika Berwudhu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – عَنْ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّهُ قَالَ: «لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ»
أَخْرَجَهُ مَالِكٌ وَأَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ. وَذَكَرَهُ الْبُخَارِيُّ تَعْلِيقًا
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bahwasanya Beliau bersabda: “ Kalaulah saya tidak takut akan memberatkan ummatku niscaya saya akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu”
Telah mengeluarkannya imam Malik, Ahmad,an Nasa’iy dan Ibnu Khuzaimah telah menshahihkannya dan Imam Bukhari telah menyebutkannya secara mu’alaq.
——————————————————————————–
1.Takhrij Hadits:
Telah meriwayatkannya imam an Nasa’iy dalam sunan al Kubra [2/92],Ahmad [2/460-517],al Baihaqiy [1/35],Ibnu Khuzaimah [1/73],ath Thahawiy dalam syarh ma’aniy atsar [1/43],Ibnu Jarud dalam al Muntaqa [63],Ibnu Mundzir dalam al Ausath [1/235] semuanya dari jalan Malik bin Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah berkata,Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “ Kalaulah saya tidak takut akan memberatkan ummatku niscaya saya akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu”
Telah meriwayatkannya imam Malik dalam al Muwatha’ [1/66] sebagaimana dalam riwayat Yahya bin Yahya al Laitsiy dari Malik dengan sanad yang sama secara mauquf kepada Abu Hurairah.
Abdurrahman al Mahdiy ,Asy Syafi’iy,Ibnu Wahb,Rauh bin Ubadah dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Malik dengan sanad yang sama secara marfu’
Ibnu Abdul Hadiy dalam al Muharar menjelaskan tentang riwayat-riwayat yang marfu’: “Perawi-perawinya semuanya terpercaya” [1/94]
Ibnu Mulaqin mengatakan dalam al Badru al Munir: “ Syaikh Taqiyuddin Ibnu Shalah mengatakan “ sanad-sanadnya shahih” [3/120]
Syaikh Muhammad Subhiy Hasan Hallaq telah menshahihkannya dalam takhrij subulus salam [1/173, dicetak bersama Bulughul Maram ] dan juga syaikh Samir az Zuhairiy dalam takhrij dan tahqiq Bulughul Maram]
2.Makna Lafadz-lafadz yang Musykil:
أُمَّتِي = Umatku.Maksudnya adalah ummat ijabah [yang memenuhi seruan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dari kalangan kaum mukminin]
لَأَمَرْتُهُمْ = niscaya saya akan memerintahkan mereka.Yakni perintah yang melazimkan pelaksanaan sesuatu yang diperintahkan [perintah wajib].
السِّوَاكِ = bersiwak.Yakni menggunakan alat bersiwak.
تَعْلِيقًا = secara mu’alaq.Hadits mu’alaq adalah hadits yang dibuang awal sanadnya atau seluruh sanadnya.Hukum hadits mu’alaq asalnya adalah dha’if kecuali jika mukharijnya [yang mengeluarkan hadits dalam kitab tertentu] telah menjelaskan bahwa apa yang diriwayatkannya secara mu’alaq dengan kontek kalimat jazm [pasti] adalah shahih maka dihukumi shahih, seperti imam Bukhari dalam shahihnya.
3.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Menjukkan belas kasih sayangnya Rasulullah shallahu ‘alaihi wa salam terhadap ummatnya.
B.Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam diperbolehkan untuk berijtihad dalam penetapan hukum tertentu.
Faedah ini di dapatkan dari ucapan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam “Kalaulah saya tidak takut akan memberatkan ummatku niscaya saya akan memerintahkan mereka”.Yakni Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menyandarkan bahwasanya Beliau tidak memerintahkan ummatnya untuk bersiwak kepada “ takut akan memberatkan ummatnya’’ bukan kepada tidak adanya perintah Allah
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam diperbolehkan untuk berijtihad dalam penetapan hukum tertentu dan jika ditetapkan ijtihadnya oleh Allah, maka ia menjadi hukum syar’iy berdasarkan ketetapan Allah.
C.Disunnahkan memakai siwak ketika berwudhu.
Ini adalah madzhab jumhur ahli ilmu.Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa hukumnya adalah wajib namun hadits di atas menunjukkan bahwa hukumnya tidaklah wajib [Lihat Subulus Salam:1/176]
Kapan digunakannya siwak ketika berwudhu ?
Ibnu Abdul Hadiy dalam al Muharar menjelaskan:
السواك سنة في جميع الأوقات وهي مؤكدة للمتوضئ في المضمضة
“ Bersiwak hukumnya sunnah disemua waktu dan sunnah muakkad bagi orang yang berwudhu ketika berkumur-kumur “ [Al Muharar:1/11. Lihat juga penjelasan pengarang kitab al Mubdi’:1/100 dan syarh Umdah:1/222]
Kenapa dilakukan ketika berkumur ?
Jawab:
bersiwak ada kaitannya dengan membersihkan mulut dan jika demikian, maka ketika berkumur adalah waktu yang lebih tepat untuk menggunakan siwak.
D.Asal dari perintah menunjukkan hukum wajib.
E.Hadits ini merupakan dalil dari kaedah ushul fikih “ Kesulitan membawa kemudahan”.
Wallahu a’lam bish shawab
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!