TAFSIR SINGKAT SURAT AL FATIHAH

[BAGIAN KE EMPAT]
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
A.Terjemah global:
“ Penguasa hari pembalasan”
B.Penafsiran Perkata:
مَالِكِ
Dibaca dengan dua bacaan:
مَالِكِ maknanya = pemilik
ملِكِ maknanya = penguasa
يَوْمِ
Nama dari suatu zaman tertentu [hari]
الدِّينِ
Pembalasan
Berasal dari kata دان – يدين : membalas
Makna ini adalah sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah ta’ala:
يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ
“ Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut yang semestinya dan mereka mengetahui bahwa Allah lah Yang Maha Benar, lagi Yang mejelaskan [segala sesuatu sesuai dengan hakekat yang sebenarnya]”[Q.S.An Nur:25]
أإِنَّا لَمَدِينُونَ
“ Apakah benar-benar kita akan diberi balasan?” .[Q.S.Ash Shafat:53]
Berkata Ka’ab bin Ju’ail:
إِذَا مَا رَمَوْنَا رَمَيْنَاهُمُ … وَدِنَّاهُمُ مِثْلَ مَا يُقْرِضُونَا
Apabila mereka melempar kami
Kamipun melempar mereka
Dan balasan kami pada mereka
Semisal pinjaman mereka pada kami
Faedah:
1.Apabila seseorang berkata bagaimana Allah ta’ala berfirman: مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِpadahal hari pembalasan belum ada wujudnya sekarang ? Bagaimana Allah mensifati diriNya dengan menguasai sesuatu yang belum ada ?
Jawab:
Imam al Qurthubiy mengatakan:
“ Malik adalah kata benda yang menunjukkan pelaku dari kata malaka-yamliku. Kata benda yang menunjukkan pelaku dalam ucapan orang Arab kadang disandarkan kepada apa yang setelahnya,yakni bermakna kata kerja yang terkait dengan masa yang akan datang dan ini adalah ucapan yang lurus,berakal dan shahih menurut mereka.
Ini adalah semisal ucapanmu:
هذا ضارب زيدا غدا
“Ini akan memukul zaid pada esok hari”
Demikian juga ucapanmu:
هذا حاج بيت الله في العام المقبل
“Orang ini akan berhaji ke baitullah pada tahun yang akan datang”
Bukankah suatu perbuatan disandarkan kepadanya sedangkan ia belum melakukan dan hanyasaja maksdunya adalah di masa akan datang ?
Demikian pula firmanNya مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ penafsirannya adalah Allah akan menguasai hari pembalasan atau di hari pembalasan apabila telah tiba “ [Tafsir al Jaami’ Li Ahkamil Qur’an:1/187, al Qurthubiy]
2.Bukankah Allah penguasa semua hari ? Namun kenapa di dalam ayat ini dikhususkan penyebutan penguasa hari pembalasan saja ?
Jawab:
Imam al Qurthubiy berkata:
Karena di dunia ini ada di antara mereka yang menentang kekuasaan Allah semisal fir’aun,namrud dan selain keduanya.Adapun di hari itu tidak ada seorangpun yang menentang kekuasaanNya .Semua tunduk kepada-Nya sebagaimana firman Allah:
يَوْمَ هُم بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِّمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. [Q.S Ghafir:16]
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!