Anjuran Mendahulukan Anggota Badan Yang Kanan

وَعَنْ عَائِشَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا – قَالَتْ: «كَانَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطَهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ» . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Aisyah berkata: “ Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam menakjubkannya mendahulukan bagian kanan dalam memakai sandal,bersisir,bersuci dan seluruh urusannya”[Muttafaqun ‘alaihi]
————————————————————————————————————————–
1.Takhrij Hadits:
Diriwayatkan oleh imam Bukhari [168],Muslim [268]
2.Makna Lafadz-lafadz Musykil:
يُعْجِبُهُ = Menakjubkannya.Yakni menyenangkannya dan Beliau meyakini bagusnya dan keutamaannya serta mengedepankannya.
التَّيَمُّنُ= Mendahulukan anggota badan yang kanan daripada anggota badan yang kiri.
تَنَعُّلِهِ = Memakai sandal
تَرَجُّلِه = Memakai sandal
طَهُورِهِ = Bersuci
شَأْنِهِ كُلِّهِ = Semua urusannya.Yakni semua urusannya yang bagus dan mulia.
3.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Disunnahkan mendahulukan anggota badan yang kanan ketika berwudhu,bersisir dan memakai sandal.
Dalam hadits yang lain dari jalur Abu Hurairah, Rasulullah shallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
إذا لبستم وإذا توضأتم فابدءوا بأيمانكم
“Aapabila kalian memakai sesuatu dan berwudhu maka mulailah dengan anggota badan yang kanan” [H.R.Abu Dawud: 4141,at Tirmidziy:1766, Ibnu Majah:402, Ibnu Khuzaimah:178 dan dishahihkan oleh syaikh al Baniy dalam Irwaul Ghalil: 2660]
Imam an Nawawiy berkata:
“ Ulama’ telah sepakat bahwa mendahulukan anggota badan yang kanan atas anggota badan yang kiri baik kaki ataupun tangan ketika berwudhu hukumnya sunnah.Kalau seandainya seseorang menyelisihinya maka kehilangan keutamaan dan wudhunya sah .Orang-orang syi’ah mewajibkannya, namun penyelisihan orang-orang syi’ah tidaklah dianggap” [Syarh Muslim:1/152].
B.Keutamaan arah kanan di atas arah kiri
C.Disunnahkan mendahulukan anggota badan yang kanan dalam hal-hal yang mulia.
Ash Shan’aniy dalam Subulus Salam mengatakan:
قَالَ النَّوَوِيُّ: قَاعِدَةُ الشَّرْعِ الْمُسْتَمِرَّةِ الْبُدَاءَةُ بِالْيَمِينِ فِي كُلِّ مَا كَانَ مِنْ بَابِ التَّكْرِيمِ وَالتَّزْيِينِ وَمَا كَانَ بِضِدِّهَا اُسْتُحِبَّ فِيهِ التَّيَاسُرُ
“ Imam an Nawawiy berkata: Kaedah syar’iy yang terus menerus adalah memulai dengan bagian kanan dalam hal yang termasuk bab memuliakan dan berhias.Dan adapun yang sebaliknya disunnahkan mendahulukan bagian kiri” [Subulus Salam:1/71]
Imam Ibnu Daqiq al ‘Ied dalam Ihkamul Ahkam syarh Umdatul Ahkam menegaskan:
وَقَوْلُهَ” وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ ” عَامٌّ يُخَصُّ، فَإِنَّ دُخُولَ الْخَلَاءِ وَالْخُرُوجَ مِنْ الْمَسْجِدِ، يُبْدَأُ فِيهِمَا بِالْيَسَارِ. وَكَذَلِكَ مَا يُشَابِهُهُمَا
“ Dan perkataannya – Dan dalam seluruh keadaannya – adalah umum namun dikhususkan, karena masuk wc dan keluar dari masjid dimulai dengan anggota badan bagian kiri dan demikian pula hal-hal yang semisal keduanya” [Ihkamul ahkam Syarh Umdatul Ahkam:1/91]
Wallahu a’lam bishshawab
Diselesaikan tulisan singkat ini oleh hamba Allah
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!