Sederhana Dalam Menggunakan Air Wudhu

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ: «إنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَتَى بِثُلُثَيْ مُدٍّ، فَجَعَلَ يَدْلُكُ ذِرَاعَيْهِ» .
أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
Dari Abdullah bin Zaid berkata: Sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam didatangkan kepada Beliau air sebanyak 2/3 mud lalu Beliau menggosok kedua lengan bawahnya dengannya.Telah mengeluarkannya imam Ahmad dan Ibnu Khuzaimah telah menshahihkannya.
———————————————————————————————————-
1.Takhrij Hadits:
Diriwayatkan oleh imam Ahmad [4/39],Ibnu Khuzaimah [1/62],Ibnu Hibban dalam al Mawarid [155], al Baihaqiy [1/196],Abu Ya’la dalam musnadnya [4307], al Hakim [1/266],ath Thahawiy dalam Syarh Ma’aniy Atsar [1/22] semuanya dari jalan Syu’bah dari Habib bin Zaid dari Abbad bin Tamim dari Abdullah bin Zaid secara marfu.
Imam an Nawawiy dalam al Majmu [2/190] dan al Khulashah [1/188] mengatakan: Telah meriwayatkannya imam Abu Dawud dan an Nasa’iy dengan sanad hasan.
Syaikh Muhammad Shubhi Hasan Halaq telah menghasankan hadits ini dalam takhrij subulus salam [1/200, dicetak bersama subulus salam]
2.Faedah dan Kandungan Hukum:
A.Disyariatkan berwudhu dengan menggunakan air 2/3 mud.
B.Disyariatkan menggosok anggota wudhu .
Para ulama berselisih tentang hukum masalah ini menjadi dua pendapat:
1.Hukumnya wajib
Ini adalah pendapat imam Malik berdasarkan hadits di atas
2.Hukumnya sunnah
Ini adalah pendapat imam Ahmad .
Alasannya karena semata-mata perbuatan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam tidaklah menunjukkan wajib dan yang diperintahkan adalah membasuh anggota wudhu dan menggosok bukan termasuk makna membasuh.
Pendapat yang kuat:
Apabila air wudhu tidak bisa sampai ke kulit melainkan dengan digosok, maka wajib digosok karena masuk ke dalam penyempurnaan wudhu yang diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dalam sabdanya:
أَسْبِغْ الْوُضُوءَ
“Sempurnakanlah wudhu”
Dan jika air wudhu bisa sampai ke kulit dengan tanpa digosok, maka tidak wajib menggosok anggota wudhu namun disunnahkan berdasarkan hadits Abdullah bin Zaid di atas.
Wallahu a’lam bish shawab….
Ditulis oleh hamba Allah:
Abu Qushaiy al Anwar
Bersyukur, Jangan Kufur Kawanku…!